Indonesia, as the world's largest archipelago, sprawls across 5,000 km / 3,107 miles, and its 13,677 islands lie in three different times zones. It is therefore, not surprising that its coffees cover an amazing range of sometimes quirky but always possesses interesting differences.
Supresso coffee made from prime quality coffee grown on the best plantation across Indonesia areas, which known for their full bodied, pervasive aroma, rich taste, subtle acidity and prolonged aftertaste. These characteristics will utterly mesmerize your senses and at the same time, enchant you to feel the beauty of Indonesian islands.
Pada tahun 1971, CEO & Founder mendirikan UD. Intisari di Sumatera, sekarang dikenal dengan PT. Indraco Jaya Perkasa. Pada waktu itu CEO & Founder tidak puas dengan kualitas kopi bubuk di pasaran. Beliau sangat yakin dengan pasaran kopi bubuk yang berkualitas bagus, sehingga beliau rela melepaskan pekerjaannya saat itu dan mulai memproduksi kopi bubuk merk sendiri.
Dengan menggunakan merk "Rasa Sayang" dan "Tugu Buaya", CEO & Founder menggunakan pengetahuannya dalam menggoreng kopi dengan metode gaya Shanghai untuk membuat kopi bubuk sendiri dalam sebuah gudang kecil di belakang rumah beliau.
Beliau menggunakan peralatan tangan, yang menghasilkan sekitar 50kg kopi bubuk per jam. Beliau mengirim kopi bubuk tersebut ke toko-toko kecil, kios, dan petani di sekeliling rumahnya. Kebutuhan akan kopi berkembang terus dan CEO & Founder segera membangun bangunan terpisah dari rumahnya. Tahun 1977, CEO & Founder membuka pabrik kedua di Surabaya, Jawa Timur.
CEO & Founder dan timnya telah membangun expansi besar-besaran terhadap operasi Indraco. Perkembangan yang stabil dari Indraco adalah sebuah cermin dari kualitas, fasilitas, produk dan manusianya. Ketajaman dan dedikasi dari orang-orangnya telah menghasilkan kopi terbaik selama lebih dari 35 tahun.