Dry hull the beans to remove the parchment. Hand sort the green coffee beans. Package all the sorted coffee beans.
Pada tahun 1971, CEO & Founder mendirikan UD. Intisari di Sumatera, sekarang dikenal dengan PT. Indraco Jaya Perkasa. Pada waktu itu CEO & Founder tidak puas dengan kualitas kopi bubuk di pasaran. Beliau sangat yakin dengan pasaran kopi bubuk yang berkualitas bagus, sehingga beliau rela melepaskan pekerjaannya saat itu dan mulai memproduksi kopi bubuk merk sendiri.
Dengan menggunakan merk "Rasa Sayang" dan "Tugu Buaya", CEO & Founder menggunakan pengetahuannya dalam menggoreng kopi dengan metode gaya Shanghai untuk membuat kopi bubuk sendiri dalam sebuah gudang kecil di belakang rumah beliau.
Beliau menggunakan peralatan tangan, yang menghasilkan sekitar 50kg kopi bubuk per jam. Beliau mengirim kopi bubuk tersebut ke toko-toko kecil, kios, dan petani di sekeliling rumahnya. Kebutuhan akan kopi berkembang terus dan CEO & Founder segera membangun bangunan terpisah dari rumahnya. Tahun 1977, CEO & Founder membuka pabrik kedua di Surabaya, Jawa Timur.
CEO & Founder dan timnya telah membangun expansi besar-besaran terhadap operasi Indraco. Perkembangan yang stabil dari Indraco adalah sebuah cermin dari kualitas, fasilitas, produk dan manusianya. Ketajaman dan dedikasi dari orang-orangnya telah menghasilkan kopi terbaik selama lebih dari 35 tahun.